Sejak penemuan Getaran roda telah menjadi masalah. Setelah roda dipasang ke suatu poros, dari ketidakseimbangan ini menjadi perhatian utama. Munculnya revolusi industri tiba engineer mulai merancang mesin dengan kualitas yang lebih tinggi untuk tujuan bersama dengan bantalan yang lebih baik.
Manusia bekerja dengan perasaan, suara dan penglihatan di hari-hari awal. Banyak orang bercerita tentang menyeimbangkan koin di tepi pada sebuah mesin pengukuran kehalusan. Cerita lainnya yaitu orang yang menggunakan telinga mereka untuk mendengar suara bantalan internal. Hal ini sudah diketahui bahwa mesin yang bekerja kasar, akan cepat rusak.
Teknologi di dunia tentu saja berkembang sangat pesat. Sensor getaran sekarang tersedia untuk mengukur getaran yang sangat akurat pada tingkat yang sangat kecil bahwa manusia tidak dapat membedakan dan memungkinkan untuk menjadi obyektif dan diulang dengan kemampuan ukur untuk membantu mencegah kerusakan mahal dan kegagalan pada produksi. Historical empirical data telah menyatu untuk memberikan pedoman vibrasi yang telah diijinkan.
Dengan teknologi saat ini keputusan untuk memantau getaran atau vibration monitoring pada sebuah rotating machinery didasarkan ROI (Return on Investment) dan biasanya sangat mudah untuk membenarkan ketika mempertimbangkan perbaikan mesin atau biaya penggantian bersama dengan kegagalan produksi.
Dua jenis sensor getaran mendominasi pasar saat ini, Accelerometers dan Proximity Probes. Accelerometers digunakan untuk mengukur getaran pada tutup atau cap sebuah bantalan dan Proximity Probes digunakan pada Jurnal atau Smooth Bore Bearing dimana sebuah poros diperbolehkan untuk bergerak dengan bearing bore.
Biaya peralatan condition monitoring juga menurun secara dramatis selama bertahun-tahun. Vibration Monitoring pada rotating equipment meliputi pumps, motors, compressors, centrifuges, turbines, generators, gear boxes, fans, blowers, air handlers, chillers, and all other rotating machinery.